Minggu, 26 Januari 2014

Grebeg Maulud di Majan



Assalamualaikum wr.wb.Grebek Maulud di Majan telah berlangsung lebih dari 250th.Selain membaca sholawad Nabi juga mengarak kyai Golok tiap tgl 12 rabiul awwal.Kyai Golok adalah pusaka pemberian Pakubuwono ll,sebagai bukti perintah penyebaran agama Islam di kabupaten Ngrowo.Pengiringnya adalah jamaah seni genjring yang rata rata orang tua dan kayak hampir punah seni ini.Kali ini terasa lebih meriah karena di dukung Pemkab Tulungagung karena ini bagian dari seni budaya adiluhung yang harus di lestarikan.

Rabu, 01 Januari 2014

Sekilas Tentang Majan

 Assalamualaikum Wr Wb.
 Kali ini kami akan memposting tentang desa Majan

Majan adalah sebuah desa kecil di tepi sungai Ngrowo masuk di wilayah kecamatan Kedungwaru kabupaten Tulungagung Jawa Timur.Sungai Ngrowo adalah sungai yang membelah kota Tulungagung dan pada jaman dulu sering menyebabkan banjir.Sebelum bernama Tulungagung namanya adalah Kabupaten Ngrowo dan keberadaan Tulungagung tidak lepas dari desa Majan itu sendiri.Hal ini disebabkan karena walaupun Majan hanya sebuah desa kecil tetapi merupakan desa Perdikan atau desa dengan otonomi khusus dari kerajaan Mataram Yogyakarta/artinya desa ini berhak mengurus daerahnya/pemerintahanya sendiri tanpa ada campur tangan pihak lain baik dari kerajaan ataupun negara RI serta tidak dikenakan pajak baik di era kerajaan maupun era NKRI.Keistimewaan Majan selain otonomi khusus tersebut adalah mendapat mandat secara sah untuk menikahkan sepasang mempelai sesuai syariat Islam dari Raja waktu itu.
.Desa Majan bersebelahan dengan desa Winong dan desa Tawangsari,ketiga desa tersebut masih satu saudara dan sama sama desa perdikan.Menurut riwayat ketiga pimpinan/kyai desa tersebut pernah berjasa kepada raja di masa raja Pakubuwono mengalami musibah yang mengancam pemerintahanya.Dan pada perjanjian Giyanti yang di prakarsai Belanda untuk semakin memecah belah kerajaan Mataram ketiga desa tersebut ikut dalam lingkaran Mataram Yogya seperti kabupaten Ngrowo secara umum.Untuk Majan pimpinanya yang pertama adalah KH.R Hasan Mimbar yang hidup sekitar pertengahan 1700.Sebagai seorang kiai atau ulama beliau juga mempunyai tugas penting yaitu menyebarkan agama Islam khususnya di wilayah kabupaten Ngrowo/Tulungagung.Sama seperti yang disebut dari suatu sumber yang di bacakan waktu Haul beliau Mbah KHR.Hasan mimbar mendapat tugas untuk menyebarkan agama Islam oleh Raja Pakubuwono sewaktu kabupaten Ngrowo di perintah oleh Adipati Mangundirono I.Untuk desa Majan sendiri tergolong lebih spesial dari kedua desa perdikan lainya karena kedua desa lain tersebut tidak mempunyai sentra industri Batik,selain itu Majan mempunyai tiga wilayah yang terpisah dari desa Majan itu sendiri tetapi masih termasuk kedalam pangkuan desa Majan,dan ketiga wilayah itu pun mempunyai hak istimewa sebagai desa perdikan.Ketiga wilayah tersebut1terletak di dusun Mbujet desa Tamanan kecamatan Karangrejo kab.Tulungagung,2 terletak di daerah Tlungsung kecamatan Mojo Kab.Kediri dan yang ke3 di daerah Demuk Kecamatan Kalidawir kabupaten Tulungagaung.Untuk wilayah Majan di dusun Mbujet desa Tamanan Karangrejo di huni oleh trah/keturunan dari Mbah KHR.Hasan Mimbar,untuk wilayah/tanah di desa Tlungsung Mojo Kabupaten Kediri,berupa tanah persawahan seluas kira kira 7ha/8bahu di peruntukan sebagai tanah kas desa/bengkok.Tanah bengkok ini pada akhirnya dijual oleh Mbah KHR.Abdullah As"yari di pakai untuk biaya berangkat haji beserta adik adik beliau yaitu Mbah H.R Mansyur dan HR.Jamil,sejak saat itu Majan tidak mempunyai bengkok/tanah kas desa lagi.Dan untuk yang di wilayah Demuk kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung dihuni oleh trah/keturunan dari Mbah KHR.Hasan Mimbar,Pbahkan trah beliau yang bernama R.Jayeng Rono(ndoro Jayeng)orang Demuk biasa menyebut sangat terkenal sebagai pejuang tangguh yang anti penjajah dan makamnya pun sering di ziarahi.Diawali tahun1942 desa Majan dan sekitarnya mengalami musibah banjir yang sangat besar yang dinamakan banjir Jepang.Dinamakan banjir Jepang karena saat itu memang sedang dijajah bangsa Jepang dan Jepang pula penyebab datangnya musibah banjir tersebut dengan cara melakukan penebangan hutan secara besar besaran di lereng gunung Wilis.Sejak saat itu desa Majan tidak pernah lepas dari bencana banjir dan penduduk yang sebelumnya terbiasa hidup dalam suasana nyaman dan sejahtera berangsur angsur  pergi/eksodus mencari tempat yang terbebas dari banjir.Dan desa Majan/kabupaten Tulungagung secara umum baru terbebas dari banjir di era tahun 90an semenjak terowongan Niyama Besuki mulai beroperasi pertengahan 80an.Pada pemerintahan bapak R.Mahmudi tahun1979 setelah melalui pendekatan dan permusyawaratan dari pejabat pejabat NKRI dan wakil wakil trah dari Mbah KHR.Hasan Mimbar(Trah Sentono) disepakati bahwa Desa Majan masuk kedalam bingkai aturan NKRI yang secara otomatis keistemewaan Majan sebagai desa perdikan hilang berganti menjadi desa biasa dan harus mengikuti aturan aturan yang di tetapkan pemerintahNKRI,Hilangnya keistimewaan Majan secara Yuridis ini di ikuti pudarnya keistimewaan Majan secara siri(Yoni/wibawa) artinya orang luar Majan yang memandang desa Majan seperti desa setengah kerajaan menjadi berpandangan Majan seperti desa desa umumnya sampai sekarang,Dan sejak tahun1979 pimpinan desa yang sebelumnya di jabat oleh Kyai dan harus keturuanan KHR.Hasan Mimbar di jabat oleh seorang Kepala Desa/Kades.Berikut nama nama beliau yang pernah menjabat sebagai pimpimnan di desa Majan.1.KHR.Hasan Mimbar 2.KHR.Tafsir Anom 3.KHR.Abu Tafsir 4.KHR.Abdullah Asyari/mbah Gemblong 5.KHR,Syarief 6.Mbah Kyai R Syangied 7.Mbah Kyai R.Isa 8.Bpk R.Mahmudi(1979) 9.Bpk KHR.Moch.Yasin dan sejak KHR.Muh.Yasin dan seterusnya sampai sekarang,proses pemilihan pimpinan desa dilaksanakan secara LUBER.

Sekian,maaf kalau longpost,kurang lebihnya mohon maaf 
Wssalamualaikum Wr Wb